Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memahami Takdir Allah

Sajadah HatiMemahami takdir Allah tidaklah mudah. Kita sering mengalami hal dalam kehidupan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, dan sebagai seorang muslim kita harus memahami itu semua sebagai takdir dan ketetapan dari Allah. Namun tak mudah bagi kita untuk memahami takdir Allah tersebut saat hal tidak menyenangkan yang kita alami.

Memahami Takdir Allah

Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”. HRMuslim (no. 2999).

memahami-takdir-Allah
Memahami Takdir Allah
Berikut adalah sebuah dongeng yang saya pernah dengar dari sebuah radio. Mungkin dapat membuka pikiran kita semua dalam memahami takdir Allah.

Alkisah pada suatu masa hiduplah seorang raja yang pandai dan bijaksana, di sebuah negeri yang makmur. Raja ini memiliki seorang penasehat kepercayaan, kemana pun sang raja pergi selalu sang penasehat mendampingi dan mengiringi. Sang raja sangat percaya kepada penasehatnya ini, beliau selalu menanyakan solusi berbagai permasalahan kepada penasehat kepercayaannya itu.

Sang penasehat kerajaan adalah orang yang sangat bertawakal kepada Allah. Setiap ada permasalahan dia selalu berkata, “semua dari Allah, pasti ada hikmahnya”. Namun ternyata jawaban seperti itu tidak disukai oleh sang raja.

Pada suatu hari saat bertugas keliling kerajaan, sang raja bertanya kepada penasehatnya mengenai sebuah persoalan, namun selalu dijawab dengan jawaban yang sama oleh penasehat, yaitu " semua dari Allah, pasti ada hikmahnya ". Mendengar jawaban yang tidak disukainya itu raja pun marah, lalu bertanya, "apakah tidak ada jawaban lain selain itu?". Kembali sang penasehat menjawab, " semua dari Allah, pasti ada hikmahnya".

Di hari yang lain sang raja bersama penasehatnya pergi untuk meninjau sebuah tempat pemotongan daging di pasar. Ketika sang raja sedang mencoba alat pemotongan daging, tiba-tiba jari kelingkingnya terputus oleh alat pemotong daging. Lalu sang raja bertanya kepada penasehat mengapa sampai jarinya terputus. Lantas sang penasehat menjawabnya dengan perkataan " semua dari Allah, pasti ada hikmahnya".

Mendengar jawaban itu sang raja murka karena dianggap menghina raja. Penasehat raja yang sangat setia dan telah bertahun-tahun menemani sang raja itu akhirnya dijebloskan ke dalam penjara. Saat hendak dibawa ke penjara pun sang penasehat masih sempat menyampaikan ucapan kepada raja, "terima kasih tuanku, semua ini datangnya dari Allah, pasti ada hikmahnya".

Setelah berbulan-bulan tidak didampingi oleh penasehat setianya, sang raja merasa galau. Untuk menghilangkan kegalauannya, ia memutuskan untuk berburu ke hutan. Sang raja pergi untuk berburu binatang hutan bersama rombongan pengawal. Setelah masuk ke dalam hutan yang lebat sang raja terpisah dari rombongan dan akhirnya tersesat semakin ke tengah hutan belantara yang sangat lebat dan menakutkan.

Setelah berhari-hari tersesat di dalam hutan, akhirnya sang raja ditangkap oleh sekelompok suku liar di pedalaman hutan. Sang raja diseret dan dimasukkan ke dalam kerangkeng untuk dijadikan korban persembahan kepada sang dewa.

Pada hari menjelang upacara persembahan yang ditentukan, tubuh sang raja diperiksa secara menyeluruh oleh pemimpin suku liar tersebut. Dalam pemeriksaan diketahui ternyata sang raja jari kelingkingnya putus. Pemimpin suku liar tersebut kecewa, karena orang yang tidak memiliki anggota tubuh lengkap tidak dapat dipersembahkan kepada dewa. Akhirnya sang raja pun dilepaskan oleh suku liar di pedalaman hutan.

Sang raja pun kembali berjalan menyusuri hutan selama berhari-hari, dan akhirnya tibalah sang raja di istana. Raja langsung menemui sang penasehat di dalam penjara seraya menyampaikan apa yang telah dialaminya. Sang raja berterima kasih kepada penasehat, bahwa semuanya ternyata ada hikmahnya seperti kata sang penasehat kala itu. Jari kelingking yang putus itu telah menyelamatkan nyawa sang raja.

Lalu sang penasehat juga menyampaikan terima kasih kepada raja. Sang raja terkejut, kenapa sang penasehat berterima kasih setelah berbulan-bulan dijebloskan ke penjara.

Penasehat menjawab, jika sang raja tidak memasukkannya ke penjara, tentu sang penasehat yang akan dijadikan korban persembahan oleh suku liar di pedalaman hutan. Karena kemanapun raja pergi, sang penasehat setia selalu mendampinginya. Lalu sang penasehat berkata, "semua dari Allah, pasti ada hikmahnya”.

Sang raja langsung mengeluarkan penasehat dari penjara saat itu juga. Mereka berdua berpelukan dengan rasa penuh haru. Sang penasehat diperkenankan tinggal di istana untuk mendampinginya lagi.

Semua dari Allah, pasti ada hikmahnya. Bila kita selalu bersyukur saat mendapat kesenangan dan kemudahan, serta selalu bersabar saat mendapat musibah dan kesulitan, insya Allah bisa membuat kita memahami takdir Allah.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera. Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau sebagai Pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong.

Memahami takdir Allah.