Enaknya Jadi Nasabah Prioritas
Sajadah Hati – Bagi orang yang memiliki banyak simpanan uang di bank mungkin pernah merasakan enaknya jadi nasabah prioritas. Berbagai fasilitas dan kemudahan dipersiapkan untuk melayani segala transaksi keuangan si nasabah prioritas.
Enaknya Jadi Nasabah Prioritas
Bila kita mengunjungi sebuah bank, biasanya kita akan melihat antrian nasabah yang lumayan panjang, baik antrian di customer service maupun antrian di teller. Namun biasanya ada sebuah jalur, bahkan di beberapa bank menyediakan ruangan khusus, yang tanpa antrian. Nasabah yang bisa melalui jalur khusus tersebut biasanya disebut sebagai nasabah prioritas.
Enaknya Jadi Nasabah Prioritas |
Selain jalur khusus tanpa antrian, biasanya nasabah prioritas mendapatkan pelayanan yang lebih spesial dibandingkan nasabah biasa. Ruangan khusus berpendingin udara lengkap dengan makanan kecil dan minuman, kursi tunggu yang nyaman, belum lagi berbagai fasilitas prioritas lainnya seperti lounge di bandara, diskon khusus di merchant-merchant ternama, hingga undangan gratis untuk menghadiri konser musik atau mengikuti turnamen golf. Dengan senang hati para pegawai bank tersebut melayani nasabah prioritas dengan pelayanan yang prima. Itulah enaknya jadi nasabah prioritas.
Namun apakah setiap orang bisa disebut sebagai nasabah prioritas? Tentu tidak! Untuk menjadi nasabah prioritas dari sebuah bank, seseorang harus memiliki simpanan uang di bank tersebut dengan jumlah tertentu, yang nilainya jauh lebih tinggi dari simpanan uang seorang nasabah biasa. Jadi bila anda tak memiliki simpanan uang sebesar yang ditentukan untuk menjadi nasabah, anda hanya dapat menjadi nasabah biasa, yang harus mengantri saat melakukan transaksi keuangan dan tidak memiliki fasilitas tambahan. Anda harus memiliki simpanan yang banyak, baru anda bisa merasakan enaknya jadi nasabah prioritas.
Bayangkan, jadi nasabah prioritas sebuah bank saja sudah mendapatkan fasilitas yang khusus, apalagi kalau kita bisa jadi hamba Allah yang prioritas?
Saya yakin semua kita mau bila ditawarkan menjadi hamba prioritasnya Allah. Yang bila berdoa langsung diberikan jawaban oleh Allah, yang bila punya kesulitan langsung diberikan jalan keluar, yang mendapat ampunan Allah, yang disayang Allah, yang bila mati nanti bisa khusnul khatimah, yang saat antrian di yaumil hisab nanti kita mendapatkan “jalur khusus” dan langsung mendapatkan fasilitas di jannahnya Allah. Saya yakin kita semua menginginkan hal itu. Masalahnya, seberapa banyak simpanan amal kita??
Allah berfirman:
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. [QS.Al-Mulk (67):2]
Seberapa banyak simpanan amal kita, sehingga kita bisa berharap jadi hamba prioritas? Seberapa banyak kita bisa berhasil melalui ujian-ujian dari Allah sebagai perwujudan kepantasan kita untuk mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah? Seberapa serius kita mengikuti sunnah-sunnah yang diajarkan Rasulullah dalam keseharian kita?
Allah telah memerintahkan Rasulullah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada kita semua:
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Ali Imran (3):31]
Jadi semua kembali kepada kita, apakah hanya mau merasakan enaknya jadi nasabah prioritas, atau mau mendapatkan lebih, yaitu menjadi hamba prioritas, yang mendapatkan fasilitas khusus langsung dari pemilik langit dan bumi, Allah subhanallahu wa ta’ala.
Wallahu a’lam bissawab
Enaknya jadi nasabah prioritas.